Papaya(carice papaya l.) merupakan buah yang sangat di kenal
oleh masyarakat Indonesia, walaupun tanaman ini bukan asli Indonesia. Bahkan
seluruh dunia belum mengenal diri ini. Papaya di perkirakan berasal dari
amerika. Papaya sangan potensial seka;I untuk di kembangkan di Indonesia.
Buah
papaya sudah lama di gunakan sebagai bahan makanan. Buah nya di gemari sebagai
buah meja dan sering di gunakan sebagai buah pencuci mulut karana cita rasa
yang enak, kandungan fitamin dan nutrisi yang sangan tinggi,serta berfunsi
melkancarkan pencernaan. Hamper semua bagian tamanan papaya dapat di
manfaatkan, mulai dari akar, bunga, daun, batang, dan buah.
Menurut foc tahun 2006, Indonesia menduduki urutan ke_5
p0enghasil papaya. Di Indonesia, tanaman papaya tersebar di mana mana. Hanya
saja masih terbatas di pekarangan atau kebunyang luas areanya terbatas. Pada
tahun 2003 banyak 732.611 ton, dan tahun 2005 indonesia sebanyak 548.657 ton.
Penghasil papaya terbanyak terdapat di perofinsi jawa timur, jawa fbarat dan
jawa tengah.
Tata laksana budidaya 11
Langkah awal sebelum bercorak tanaman adalah memahami
budidaya tanaman yang akan di tanam, misalnya pengaruh iklim, tanah yang di
butuhkan penggunaan bibit, penanaman dan pemeliharaan.
A.
Persaratan tumbuh
1.
Iklim
Papaya merupakan
tanaman yang mudah di budidayakan. Tampa di rawaft dengan baik pun, tanaman
akan berbuah. Akan tetapi, agar dapat menghasilkan dengan optimal, perlu
perawatan yng intensif.pepaya dapat tumbuh di mana saja, baik di daerah teropis
dan subteropis. Di daerah basah yang kering, di dataran rendah dan dataran yang
tinggi, sampai ketinggian 1000 m dpl.
Papaya sangat
cocok di tanam di daerah yang memiliki curah hujan 1000-2000 mm per tahun. Suhu
yang optimum untuk pertumbuhan papaya adalah 22-26°c, dengan kelembahan sekitar
40.
2.
Tanah
Tanah yang ideal untuk tumbuhan tanaman adalah tanah yang
subur, uyang banyak mengandung bahan mineral yang di butuhkan tanaman,
mengandung banyak humus, mengandung manyak kapur, mampu menahaan air, dan
gembur. Papaya membutuhkan tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah netral
(pH 6-7).
Papaya lebih
menyukai daerah terbuka (tidak termaungi) dan tidak tergenang air. Tanah yang
berdrainase tidak baik menyebapkan terserang penyakit akar.
Kandungan air
dalam tanah merupakan sarat pointing dalam kehidupan tanamn ini. Air tenggenang
dapat mengundan openyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabiola kekurangan air tanaman akan
kurus, daun, bungadan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam dari
50-150 cm dadri permukana tanah.
B.
Seleksi bibit
Perbanyakan tanaman dapat di lakukan dengan vegetative(organ
tubuh lain) atau generative (dengan biji), tergantung dengan tanaman yang akan di
perbanyak. Beberapa tanaman dapat di perbanyak dengan 2 caravewgetatif dan
generative, tetapi ada tanamn yang hanya di permbanyak dengan dua cara
(vegetative atau generative). Untuk papaya, biji menupakan bagian tanaman yang
paling popular di gunakan karna paling mudah. Walaupun begitu, papaya juga
dapat di perbanyak dengan cara generative.
1.
Pemilihan bibit
Bibit papaya yang di gunakn harus
memenuhi beberapa sarat berikut ini;
a)
Berasal dari ftanaman yang sehat.
b)
Buah yang matang
c)
Bentuk buah normal, tidak cacat karana serangan hama penyakit.
Biji yang di
gunakn edebagai bibit diambil dari buah yang telah masuk benar dan berasal dari
pohon pilihan. Bibit jangan di ambil dari buak yang terlalu masak/tua dan
jangan dari pohon yang sudah tua.
a)
Belah papaya menjadi dua lembar untuk di ambil
bijinya. Biji yang di gunakan berwarna hitam.biji yang berwarna pitih di buang
karna bersipat abortus, yakni tidak punya embrio dan mati sejak pentil. Untuk
menghasilkan tanaman seempurna sebanyak –banyaknya, biji yang akan fddi biakan
di ambil dari ujung papaya yang telah matang pohon. Biji yang dari ujung buah
akan menghasikan tanaman sempurna afntara70-80sedankan bagian pangkan
menghasilkna tanaman sempurna antara 50-65%.
b)
Keluafdrkan biji, kemudian cuci bersih hingga
kulit yang menyelubungi biji terbuang.
c)
Kering anginkan di temjpat uang teduh. Biji yang
segar di gunakan sebagai bibit.
d)
Biji di masukan kedalam fbotol fagar daya
kecambah tidak menurun. Setelah itu bibit dapat di gunakan.
2.
Penyiapan bibit
Sebelum di gunakan, bibit di rendam
dalam larutan fungsida benomyl dan thiram (benlate T 0 0,5 gram/liter agar bibit tidak terserang penyakit tanaman.
Bibit terseleksi dapat di semai
fatau di tanam langsung.
a.
Bers3emaian pada polybeg ukuran 20 x 15cm.
sebelumnya polybeg telah di selubungi pada dasarnya sebagai jalan keluar air,
media yang di gunakn merupakan campuran tanah yantg sudah di ayak dan pupuk
kandang matang dengan perbandingan 2:1, 50gr tsp yang di haluskan dan 29 gr
curater/petrofor. Dalam satuy polybeg di tanam 2-3 bibit tanaman.bibit di
masukan pada kedalaman 1 cm pada setiap polybeg, kemudian tutup dengan tanah.
Penyiraman di lakukan setiap hari.bibit berkecambah muncul setelah 12-14 hari.
Bila ktinggian bibit 15-20 cm atau 45-60 hari, bibit siap di pindahkan
ke kebun.
b.
Persemaian pada bedengan
Bedengan yang harus di gunakan harus
dalam kondisi lembap. Padaq bedeng di buat alur memanjang sebagai
tempatpenempatan bibit tanaman. Bibit di semaikan pada alur uang telah di buat
dengan jatal 5-10 cm. bibit di benamkan tidak lebih dari 1 cm.
Penyiraman dapat di lakukan untuk
menjaga kelembapan. Selama penyemaian, penyiranan dapat di lakukan agar tidak
terjadi perebutan unsur hara. Bibit berkecambah setelah 12-15 fhari. Bila
ketinggian bibit 15-20 cm atau 45-60 hari, bibit siap di pindahkan kekebun.
C.
Penanaman
apabila tanaman
telah layak di pindahkan, bibit dapat di pindahkan kelahan yang telah di
siapkan. Kegiatan penanaman telah meliputi kegiatan penyiapan lahan, penanaman,
dan pemupukan.
1.
Penyiapan lahan
Lahan yang di
gunakan harus sudah di siapkan dengan baik. Lahan yang di gunakan sebaiknya
harus di bebaskan dari gulma, semak, dan kotoran lain;tidak terlalu kring dan
di gemburkan.
Bentuk lahan
yang paling umum adalah bedengan, yang di buat dengan cara berikut.
a)
Lahan yang telah gembur di buat bedengan dengan
leher 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang di sesuaikan dengan kondisi
lahan. Jarak antara bedeng 60 cm.]
b)
Jarak tanaman 2,5 m x 2,5 m atau 3m x3m.
c)
Di atas bedengan di buat lubang tanaman
berukuran 50 cm x 50cm x 50 cm.
d)
Apabila tanah bersipat asam (Ph kurang dari 5),
perlu di lakukan pengapuran. Setelah di beri pupuk yang matang, perlu di tambah
1 kg dolomite dan biarkan 1-2 minggu.
2.
Penanaman
Jika benih yang
akan di tanam berasal dari polybeg, pemindahan benih ke lubang tanam harus di
lakukan denganhati-hati. Upayakan agar tanah da;am polybeg tetap menempel pada
akar.waktu yang tepat untuk menanam bibit hasil persemaian adakah dua bulan
sebelum musim hujan.
Jika benih yng
di gunakna nhasil opersemaian langsung di tanah, langkah langkah yang di lakukan berbeda.
a)
Buat lubang tanam pada lahan yang akan di
gunakan.akan lebih mudah jika lubang tanam di buat segaris.
b)
Masukan 3-5 biji papaya di dalam lubang tanam,
kemudian biji di benamkan sedalam 0,5-1 cm dan tutup dengan tanah yang halus.
c)
Setelah penanaman, sebaiknya tanah di beri
mulsa(penutup tanah)berupa jerami kering, atau serasah. Setelahbenih
berkecambah, mulsa di berikan agar ftidak menggangu tanaman.
d)
Jika ftidak turun hujan, penyiraman dapat di
lakukan sesuai kebutuhan. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit member air.
e)
Pada awal pertumbuhan, tanaman sangat rentan
terhadap gangguan binatang atau hewan pliharaan lainya. Agar tanaman tumbuh
baik tampa ada gangguan,sebaiknya tanaman di beri pagar.
f)
Selama pertumbuhan , bersihkan lahan dari rumput
atau gulma.
g)
Jika biji di tanam dengan jarak dekat(kurang
dari 2,5m), setelah umur tanaman 15-20 hari, dapat di lakukan penjarangan
terhadap tanaman. Penjarangan di lakukan dengan memindahkan tanaman
besertatanah yang melekat
pada akar tanamann hingga jarak antar tanamann 2.5m. benih yang melalui
persamaan langsung di tanah sebaiknya di lakukan bulan sebelum musim
hujan tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar